Semester Akhir

Aku mahasiswa tingkat akhir. Semester 8. Dipikiran ku yang ada hanya LULUS.LULUS.LULUS. Tapi seringkali hambatan datang bertubu-tubi. Bisa dibilang cobaan. Gak terhitung sudah berapa banyak keringat yang bercucuran. Berapa banyak air mata yang banjir. Berapa banyak waktu yang dihabiskan. Sampai-sampai mata udah kaya mata panda. Hitam semua wkwk. Semua demi LULUS. Pake toga. Bahagiain orangtua.

Semua jalan yang saat ini aku lewati adalah proses. Proses menuju dewasa. Proses menuju lebih baik lagi yang pasti. Nah, hambatan yang tadi aku bilang pasti di rasain oleh seluruh mahasiswa tingkat akhir. Kalau ngeliat temen bawaannya lebih bagus. Lebih oke. Lebih unggul dari kita. Semua yang negatif-negatif dah. Yang sebenernya hanya kasi imbas negatif untuk diri kita sendiri. Seketika semangat jadi hilang gitu aja. Usaha udah gak ternilai lagi sama kita. Intinya ya ngerasa bahwa yang kita lakuin ga ada apa-apanya. Biasa-biasa aja.
 
Dari perjalanan TA ku yang belum berakhir ini aku banyak belajar (doain Agustus wisuda ya). Banyak-banyak bersyukur. Banyak-banyak dari segala aspek dah wkwk. Sampai saking sering galau, sering cerita ketemen juga padahal sama-sama diposisi yang sama. Tapi dari sana saling menguatkan. Saling mengingatkan bahwa kita sama-sama baik. Sama-sama oke. Pokoknya sama-sama dah wkwk. Jadi bener-bener bisa ngeliat yang mana temen beneran hehe (bonus aja). Sampai-sampai ada temen yang bilang kaya gini. Membenarkan ucapakan ku sekaligus menambahkan. Bunyinya kaya gini
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika kita merasa kesulitan, melihat keatas akan semakin menyulitkan .
Maka disana saatnya untuk sesekali melihat kebawah.
Karena rasa lega dan bahagia (walau sesaat) akan menyapa.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Luar biasa sekali kata-katanya. Sampai-sampai aku selalu ingat saat aku lagi susah. Lagi ngerasa down. Bahwa nyatanya lega dan bahagia yang walau hanya sesaat akan menyapa. Benar. Dari sana juga tahu bahwa kita sulit tidak sendiri. Bahkan masih banyak yang mengalami kesulitan dari kita. Jadi diingetin untuk lebih bersyukur. 

Tapi ngeliat kebawahnya juga jangan lama-lama hehe. Nanti malah terbuai akhirnya terbengkalai. Jadi kalau lagi sulit liat kebawah sesaat terus lihat naik lagi. Dan jangan lupa kalau kita masih punya sandaran. Agama kita. Tuhan kita.

Jadi untuk mahasiswa diluar sana yang lagi berjuang terlebih-lebih sambil merantau tetap semangat. Ingat bahwa ada banyak orang yang sedang menunggu kita untuk sukses. untuk lulus. dan yang pasti untuk pulang. Seberat apapun kesulitan pasti ada jalan keluarnya. FIGHTING!!!!



Comments

Popular Posts